Kamis, 17 September 2015

Dibalik Anak yang Hebat Selalu Ada Ibu yang Hebat

Perempuan sebuah kata yang memiliki makna yang sangat dalam. Ketika seorang perempuan menikah, lalu mempunyai seorang anak maka perempuan tersebut bermetamorfosis menjadi seorang ibu. Di Jepang jabatan seorang ibu sangatlah mulia. Banyak wanita-wanita Jepang yang lebih memilih mengundurkan diri dari karir profesionalnya ketika mempunyai seorang anak.

Mereka merasa lebih bahagia, tersanjung dan mulia dengan jabatan dan tugasnya sebagai seorang ibu. Para wanita Jepang menganggap bahwa mendidik seorang anak sama profesionalnya dengan para wanita pekerja. Jika anda pernah tinggal dan berinteraksi dengan ibu-ibu di Jepang tentu anda pernah mengenal istilah “Ryosai Kentro” yang artinya “istri yang baik dan ibu yang arif”. Sebuah posisi strategis yang menggambarkan peran dan tanggungjawab seorang ibu atas segala sesuatu yang terjadi di dalam rumah tangga. Peran seorang ibu sebagai manajer rumah tangga sekaligus motivator dan pendidik bagi anak-anaknya.
Lantas apa motivasi para wanita Jepang sehingga rela melepas karir profesionalnya dan lebih memilih sebagai manajer rumah tangga?
Jawabannya ada di “Kyoiku Mama” yang dalam bahasa Arab lebih popular dengan sebutan “Ummu Madrosatun” yaitu ibu pendidik sebagai tempat sekolah anak-anaknya. Kyoiku Mama secara langsung terlibat dalam membangun pondasi pendidkan bangsa Jepang. Kyoiku Mama lah yang meletakkan dasar pendidikan moral dan perilaku sejak dini kepada anak-anaknya. Sebagai sekolah tempat belajar anak-anaknya, seorang ibu harus membekali dan memperluas wawasan keilmuan yang bermanfaat bagi anak-anaknya. Karenanya, membahas peran wanita sebagai Kyoiku Mama atau Ummu Madrosatun bagaikan tarikan nafas kita.
Apa yang kita rasakan ketika kita berhenti menarik nafas? Disadari atau tidak menarik nafas terus menerus kita lakukan dalam keadaan dan kondisi apapun. Kita tidak pernah bisa menahan nafas dalam waktu yang lama bukan? Begitu pun pendidikan seorang ibu terhadap anaknya, berlangsung secara terus menerus dan tidak pernah berhenti hingga ajal menjemput.
Percaya atau tidak, masa depan anak-anak kita sebenarnya telah ditentukan sejak dalam kandungan. Karena pendidikan ibu sudah dilakukan sejak anak masih dalam kandungan. Sejak saat itu kedekatan fisik dan emosional ibu dengan anaknya sudah terjalin secara alamiah. Banyak para ahli yang berpendapat bahwa kedekatan fisik dan emosional seorang ibu pada anaknya merupakan salah satu aspek penting keberhasilan pendidikan. Di sinilah peran penting seorang ibu terhadap pendidikan usia dini. Dr. Keith Osborn dari Universitas Georgia Amerika Serikat dan Pakar psikologi anak, Kak Seto, juga menyatakan bahwa usia balita merupakan masa-masa sangat penting bagi perkembangan potensi anak. Perkembangan potensi anak sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, karena anak dengan cepat menirukan dan belajar dari apa yang dilihat, didengar dan dirasakan.
Ada yang mengatakan anak adalah “alat perekam” yang canggih dan sempurna karena mampu merekam apa yang dilihat, didengar dengan sempurna. Di sinilah peran ibu sangat amat penting terhadap pendidikan anak, ia menjadi seorang A, B atau C adalah karena orang tuanya. Karena itu sudah bukan rahasia lagi, jika dibalik anak-anak yang hebat selalu ada ibu yang hebat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar