6 Alasan Anak-anak Berhak Diajarkan Mencintai Rasulullah SAW
Sebagai orang tua sekaligus pendidik kita memiliki tanggung jawab yang besar dalam mendidik anak, salah satu tanggung jawab kita adalah menanamkan kepada anak-anak kita rasa cinta atas Rasulullah SAW. Setidaknya ada 6 alasan mengapa anak-anak kita berhak untuk diajarkan mengenai rasa cinta kepada baginda Rasulullah SAW:
1.Masa kanak-kanak di usia awal merupakan masa yang paling penting dalam membangun kepribadian seseorang manusia. Jika kita ingin mendidik generasi baru muslim dengan kecintaan terhadap Allah dan Rasul-Nya, kita harus memulainya semenjak dini. Saat hasrat mencari ridho bunda dan ayahnya dan kepatuhan kepada mereka mulai tumbuh, maka prosesnya akan menjadi lebih mulus dan mudah.
2.Anak yang sudah terbiasa mencintai Rasullah SAW semenjak kecil, maka rasa itu akan semakin mudah diterimanya setelah besar. Kebiasaan anak terhadap sesuatu di masa pertumbuhan, akan menjadikan dirinya berperilaku dengannya, pun sebaliknya. Karena itu, jika rasa cinta kepada Rasulullah SAW tidak dibiasakan sejak kecil, maka pengajarannya pun akan semakin sulit seiring dengan bertambah usia anak tersebut.
3.Jikalau anak-anak tidak mencintai Rasulullah SAW, sekali kali mereka tidak akan menjadikannya sebagai suri tauladan meskipun orangtuanya begitu keras mengarahkannya.
4.Rasa cinta anak kepada Rasulullah SAW akan memberikan manfaat yang sangat baik, keberkahan dan taufik dalam segala sisi kehidupan. Bukankah hal itu yang menjadi dambaan setiap orang tua muslim di dunia ini?
5.Allah SWT berfirman dalam Al-Quran yang artinya:“Katakanlah, jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS. Ali-Imran: 31)
Oleh karena itu, kecintaan kepada Rasulullah SAW akan menghasilkan kecintaan Allah di dunia dan pengampunan-Nya di akhirat.
“Kalian semua akan masuk surge kecuali orang-orang yang enggan.” Para sahabat pun bertanya, “Siapakah orang yang enggan itu, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Orang ytang taat kepadaku akan masuk surga sedangkan orang yang tidak mengikuti perintahku, itulah orang yang enggan.”
6.Seperti yang bersama kita ketahui anak merupakan amanah yang dititipkan oleh Allah SWT kepada kita para orang tua. Karenanya, pada hari kiamat nanti Allah terlebih dulu akan meminta pertanggung jawaban orang tua terhadap anaknya sebelum tanggung jawab anak kepada orang tuanya.
Referensi: Pendidikan Cinta untuk Anak, karya DR. Amani Ar-Ramadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar