Minggu, 18 Oktober 2015

Ini lho Rahasianya agar Anak Anda Cerdas & Pintar

Orang tua mana yang tidak ingin anak-anaknya cerdas dan pintar? Tentu semua orang tua menginginkannya. Tapi terkadang banyak orang tua yang bingung, cara apa yang harus ditempuh untuk meningkatkan kecerdasan anak-anaknya.

Sekolah dan tempat pendidikan bukanlah satu-satunya tempat yang bisa mencerdaskan otak anak Anda. Ada faktor-faktor lain yang turut memepengaruhi tingkat kecerdasan si buah hati.
Nah, berikut 6 hal yang bisa Anda lakukan untuk memaksimalkan tingkat kecerdasan anak-anak Anda baik di sekolah maupun dalam kehidupan sosial.
1. ASI Eksklusif
Jika Anda memiliki buah hati yang masih bayi, berarti peluang Anda untuk meningkatkan kecerdasan anak Anda masih terbuka lebar. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kecerdasan bayi adalah dengan memberinya ASI eksklusif selama 9 bulan.
Sebuah studi di Denmark mengungkap bahwa bayi yang diberi ASI eksklusif selama 9 bulan mengalami pertumbuhan yang signifikan dan lebih cerdas dari bayi yang hanya mendapatkan ASI satu bulan atau kurang.
2. Cukupi Gizinya
Ajarkan kebiasaan mengonsumsi makanan sehat sejak dini, seperti tindak memberi buah hati makanan-makanan junk food dan menggantinya dengan sayuran serta buah-buahan segar. Di masa pertumbuhan, otak anak Anda membutuhkan nutrisi penting, seperti asam lemak Omega-3 yang bisa didapatkan dari ikan. Beberapa studi membuktikan bahwa anak-anak yang gemar menyantap ikan seperti, tuna, salmon, dan cod, memiliki pikiran yang tajam dan mencatat hasil yang baik dalam ujian.
3. Kenalkan Musik
University of Toronto menyebutkan bahwa memperkenalkan musik kepada anak bisa menjadi langkah yang tepat untuk melatih kemampuan otak kanan. Mereka juga menyatakan bahwa anak-anak yang bermain musik memiliki kemajuan yang pesat dalam IQ dan kemampuan akademik saat mereka menginjak usia remaja.
4. Kenalkan Olahraga
Tim peneliti dari University of Illinois membuktikan bahwa ada hubungan yang kuat antara kebugaran fisik dengan prestasi akademik anak-anak. Secara umum aktivitas fisik saat berolahraga berkaitan erat dengan prestasi belajar anak-anak. Meningkatnya aliran darah dan oksigen ke otak saat berolahraga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi tingkat kecerdasan anak saat mengerjakan soal-soal ujian.
5. Biasakan Sarapan
Ini adalah kebiasaan kecil yang masih sering diabaikan oleh apra orang tua. Membiasakan anak sarapan dapat meningkatkan memori dan konsentrasi saat belajar. Anak-anak yang tidak terbiasa sarapan akan cepat lelah dan sulit berkonsentrasi terhadap pelajaran yang diterimanya. Ini berhubungan dengan asupan gizi yang tidak ia dapatkan di pagi hari, sehingga pada siang hari kemampuan otaknya menjadi menurun
6. Budayakan Membaca
Membaca baik untuk segala usia, termasuk anak-anak. Membaca merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan pengetahuan dan perkembangan kognitif anak-anak. Menurut Paul C. Burns, Betty D. Roe & Elinor P. Ross, pakar pendidikan anak dari Amerika Serikat, ada delapan aspek yang bekerja saat anak-anak terbiasa membaca, yaitu aspek sensori, persepsi, sekuensial (tata urutan kerja), pengalaman, berpikir, belajar, asosiasi, dan afeksi, di mana semua aspek tersebut merupakan faktor penting dalam meningkatkan kecerdasan dan kemampuan otak anak.
So, jika Anda menginginkan anak-anak yang cerdas dan pintar, Anda sudah tahu rahasianya.

Rabu, 30 September 2015

Kisah Anak Sholeh Pada Zaman Nabi Sulaiman A.S

Pada suatu hari Nabi Allah Sulaiman telah menerima wahyu daripada Allah supaya pergi ke tepi pantai untuk menyaksikan suatu benda yang ajaib yang akan ditunjukkan kepada Nabi Sulaiman. Setelah bersiap sedia, Nabi Sulaiman berangkat ke tepi pantai yang di nyatakan di dalam wahyu. Baginda di iringi oleh kaum jin, manusia dan binatang.

Setibanya di pantai, Nabi Sulaiman terus mengintai-ngintai untuk mencari sesuatu seperti yang dikatakan oleh Allah. Setelah lama mencari ,baginda belum lagi menjumpai apa-apa. Kata salah seorang daripada mereka “Mungkin salah tempat”. Tetapi baginda menjawab “Tidak, di sinilah tempatnya”. Nabi Sulaiman mengarahkan Jin Ifrit supaya menyelam ke dalam laut untuk meninjau apa-apa yang pelik atau ajaib. Jin Ifrit menyelam agak lama juga barulah ia kembali kepada Nabi Sulaiman dan memaklumkan bahwa dia tidak menjumpai apa-apa benda yang ajaib. Tanya Nabi Sulaiman “Apakah kamu menyelam sehingga dasar laut” Jawab Jin Ifrit “Tidak”. Nabi Sulaiman pun mengarahkan Jin Ifrit yang kedua supaya menyelam sehingga ke dasar laut. Setelah puas menyelam dan mencari benda-benda yang di katakan oleh Nabi Sulaiman, Jin Ifrit yang kedua juga tidak menjumpai apa-apa yang ajaib dan ia melaporkan kepada Nabi Sulaiman.
Perdana Menterinya yang bernama Asif bin Barkhiya telah berbisik ke telinga Nabi Sulaiman dan memohon kebenaran untuk menolongnya. Setelah mendapat izin Nabi Sulaiman, dia membaca sesuatu dan terus menyelam ke dalam laut. Tidak lama kemudian Asif menjumpai sebuah kubah yang sangat cantik. Kubah tersebut mempunyai empat penjuru, setiap penjuru mempunyai pintu. Pintu pertama diperbuat daripada mutiara, pintu kedua diperbuat daripada zamrud berwarna merah, pintu ketiga diperbuat daripada jauhar dan pintu keempat diperbuat daripada zabarjad. Pintu-pintu tersebut terbuka luas, tetapi yang peliknya air tidak masuk ke dalam kubah tersebut walaupun pintunya terbuka luas.
Dengan kuasa yang diberikan oleh Allah, Asif dapat membawa kubah tersebut naik ke darat dan diletakkan di hadapan Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman melihat kubah tersebut dengan penuh takjub di atas kebesaran Allah. Baginda berangkat untuk melihat kubah tersebut, setelah menjenguk ke dalam di dapati ada seorang pemuda berada di dalamnya. Pemuda tersebut masih belum sedar walaupun kubahnya telah diangkat ke darat kerana asyik bermunajat kepada Allah. Nabi Sulaiman memberi salam kepada pemuda tersebut. Pemuda tersebut menyambut salam dengan perasaan terkejutnya apabila melihat orang ramai sedang berada di situ. Nabi Sulaiman memperkenalkan dirinya kepada pemuda itu bahawa beliau adalah Nabi Allah Sulaiman. Pemuda itu bertanya “Dari manakan mereka ini dan bagaimana mereka datang?”. Pemuda itu merasa hairan dan setelah menjenguk keluar dia mendapati bahawa kubahnya telah berada di darat. Nabi Sulaiman memberitahu pemuda itu bahawa mereka datang karana diperintahkan oleh Allah untuk melihat keajaiban yang dikurniakan Allah kepadanya.
Setelah mendapat izin dari pemuda itu Nabi Sulaiman meninjau ke dalamnya untuk melihat benda yang ajaib yang dihiasi di dalamnya. Keindahan yang terdapat di dalam kubah itu sungguh menakjubkan. Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda tersebut bagaimana dia boleh berada di dalam kubah ini yang terletak di dasar laut. Pemuda tersebut menceritakan bahawa dia telah berkhidmat kepada kedua ibu bapanya selama 70 tahun. Bapanya seorang yang lumpuh manakala ibunya pula seorang yang buta. Suatu hari ketika ibunya hendak meninggal dunia, ibunya memanggilnya dan memaklumkan bahawa ibunya telah rela di atas khidmat yang diberikan olehnya. Ibunya berdoa kepada Allah supaya anaknya dipanjangkan umur dan sentiasa taat kepada Allah. Setelah ibunya meninggal dunia, tidak lama kemudian bapanya pula meninggal dunia. Sebelum bapanya meninggal dunia, bapanya juga telah memanggilnya dan memaklumkan bahawa dia juga telah rela di atas khidmat yang diberikan olehnya. Bapanya telah berdoa sebelum meninggal dunia supaya anaknya di letakkan di suatu tempat yang tidak dapat diganggu oleh syaitan.
Doa kedua dua orang tuanya telah dimakbulkan oleh Allah. Pada suatu hari ketika pemuda tersebut bersiar-siar di tepi pantai ia terlihat sebuah kubah yang sedang terapung-apung di tepi pantai. Ketika pemuda tadi menghampiri kubah tersebut .
Ada suara menyeru supaya pemuda itu masuk ke dalam kubah tersebut. Sebaik sahaja ia masuk kubah dan meninjau di dalamnya tiba-tiba ia bergerak dengan pantas dan tenggelam ke dasar laut. Tidak lama kemudian muncul satu lembaga seraya memperkenalkan bahawa dia adalah malaikat yang di utuskan Allah. Malaikat itu memaklumkan bahawa kubah itu adalah kurniaan Allah kerana khidmatnya kepada orang tuannya dan beliau boleh tinggal di dalamnya selama mana dia suka, segala makan dan minum akan dihidangkan pada bila-bila masa ia memerlukannya. Malaikat itu memaklumkan bahawa dia diperintahkan Allah untuk membawa kubah tersebut ke dasar laut. Semenjak dari itu pemuda tersebut terus bermunajat kepada Allah sehingga hari ini.
Nabi Sulaiman bertanya kepada pemuda itu “Berapa lamakah kamu berada di dalam kubah ini” Pemuda itu menjawab “Saya tidak menghitungnya tetapi mulai memasukinya semasa pemerintahan Nabi Allah Ibrahim a.s lagi”. Nabi Sulaiman menghitung “. Ini bermakna kamu telah berada di dalam kubah ini selama dua ribu empat ratus tahun”. Nabi Sulaiman berkata “Rupa mu tidak berubah malah sentiasa muda walaupun sudah dua ribu empat ratus tahun lamanya”. Nabi Sulaiman bertanya pemuda itu apakah dia mahu pulang bersamanya”. Jawab pemuda tadi “Nikmat apa lagi yang harus aku pinta selain daripada nikmat yang dikurniakan oleh Allah kepada ku ini”. Nabi Sulaiman bertanya”Adakah kamu ingin pulang ke tempat asal mu” Jawab pemuda itu “Ya, silalah hantar aku ke tempat asalku”. Nasi Sulaiman pun memerintahkan Perdana Menterinya membawa kubah tersebut ke tempat asalnya.
Setelah kubah tersebut diletakkan ke tempat asal, Nabi Sulaiman berkata kepada kaumnya “Kamu semua telah melihat keajaiban yang dikurniakan oleh Allah. Lihatlah betapa besar balasan yang Allah berikan kepada orang yang taat kepada orang tuanya dan betapa seksanya orang yang menderhaka kepada kedua ibu bapanya”. Nabi Sulaiman pun berangkat pulang ke tempatnya dan bersyukur kepada Allah Taala kerana telah memberi kesempatan kepadanya untuk menyaksikan perkara yang ajaib.

Senin, 28 September 2015

Bagaimana Cara Membuat Anak Ketagihan Belajar?

Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua.“Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.

Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.
Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.
Dari sepenggal contoh diatas dimana ini adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa klien, siapakah yang membuat anak menjadi malas belajar?
Berikutnya ada seorang anak berusia 8 tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Aji, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.
Satu orang anak yang sama, otaknya kalau dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung, menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh? Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan tidak suka belajar.
Lalu apa yang saya lakukan untuk mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah belajar? Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan bantu (untuk menjadi terapis) untuk atasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan sangat panjang jika saya jelaskan disini.
Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1. Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore. Dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
4. Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
5. Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.
Nah itulah sedikit tips bagi Ibu agar anaknya ketagihan belajar, semoga infonya bermanfaat

Minggu, 27 September 2015

Cara Menjadi Ibu Yang Penyayang dan Baik Untuk Anak

Mengemban tugas sebagai seorang ibu memang tidaklah semudah yang dibayangkan. Menjadi seorang ibu yang baik akan memerlukan kerja keras, semangat dan kesabaran yang tinggi. Di sisi lain, banyak yang menyatakan bahwa menjadi seorang ibu merupakan sebuah profesi yang bisa sangat menyenangkan bila dijalani dengan ikhlas dan sepenuh hati. Berikut ini beberapa tips jitu menjadi ibu penyayang dan penyabar untuk anak-anak.

Karakter perempuan biasanya identik dengan sifat penyayang dan perasaan lemah lembut. Namun, untuk menjadi ibu yang penyayang ternyata tidaklah mudah karena akan memerlukan latihan kesabaran setiap harinya. Terutama saat menghadapi kenakalan anak-anak yang bandel dan susah diatur. Perlu diingat bahwa menjadi ibu yang penyayang bukan berarti memanjakan anak-anak setiap waktu. Sikap penyayang yang tepat adalah dengan bersikap tegas ketika anak berbuat kesalahan.
Saat melatih diri menjadi ibu yang oenyayang dan sabar, diperlukan jiwa dan hati yang sangat tulus. Dengan dibarengi ketulusan, ibu akan mendapatkan banyak sekali manfaat dan salah satunya yakni balasan ketulusan juga dari anak-anak dan seluruh keluarga. Selain itu, dianjurkan untuk selalu bercermin pada diri sendiri atau melakukan introspeksi diri tentang kekurangan yang dimiliki. Usahakan untuk selalu menjadi guru terbaik bagi anak-anak. Ibu merupakan guru pertama yang akan mengajari anak-anaknya di rumah sehingga akan menjadi awal penentu keberhasilan sang anak dalam perkembangannya nanti.

Jumat, 25 September 2015

Cara Mendidik dan Memperbaiki Akhlak Anak

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
Anak adl amanah, anugerah, & cobaan. Dia adl titipan Illahi utk (sibghah) menjadi generasi Rabbani. Karena anak pd hakikatnya adl ibarat kertas putih, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yg menjadikannya Nasrani, Yahudiatau Majusi.” (HR Bukhari).

Ketahuilah, bahwa cara mendisiplinkan anak merupakan persoalan yg paling penting & mendesak di antara yg lain. Anak amanah bagi orang tuanya, sebab hatinya yg suci laksana permata tdk ternilai yg belum dipakai atau dibentuk. Ia menerima segala bentuk yg ditorehkan & condong kearah mana saja dicondongkan.
Jika diajarkan kebaikan, maka akan didapat kebahagiaan di dunia & akhirat. Sedangkan jika dibiasakan & diajarkan kejahatan akan tumbuh liar bagaikan hewan, tentu akan celaka. Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman, Peliharalah dirimu & keluargamu dari siksaan api neraka. Seorang ayah mungkin berusaha melindungi anaknya di dunia, namun jauh lbh penting melindungi anaknnya dari api neraka. Caranya adl dgn mendisiplinkannya, mendidiknya & mengajarinya tentang kebaikan akhlak serta melindunginya dari teman-teman yg berperangai buruk.
Tidak memanjakannya, & tdk membuatnya menggandrungi kemewahan & kemegahan duniawi. Oleh karena itu, hendaklah orang tua selalu memperhatikan anaknya sejak usia dini sehingga tdk akan diizinkan utk minum/makan yg berasal dari makanan haram, sehingga tdk diperoleh keberkahan dalam hidupnya, yg dpt membentuk wataknya yg buruk sehingga cenderung melakukan perbuatan yg tercela.
1. Hendaklah perhatian ditingkatkan saat tanda kecerdasan tampak dalam diri anak. Tanda yg pertama adl rasa malu, sebab ketika mulai merasa malu terhadap perbuatan tertentu, inilah karunia Allah yg merupakan pertanda baik yg menunjukkan keseimbangan akhlaknya & ketulusan hatinya.
2. Hendaklah dididik dari sifat rakus terhadap makanan, misalnya harus mengambil makanan dgn tangan kanannya, mengajarkannya mengucapkan Bismillah ketika mulai makan, makan dari tempat terdekat dgn dirinya, tdk merebut makanan orang lain, serta ditanamkan rasa tdk suka makan makanan dalam porsi yg besar karena byk makan membuat seseorang menjadi tdk ada bedanya dgn hewan. Kepadanya harus ditanamkan rasa senang memberikan makanan yg lbh baik utk orang lain & dianjurkan utk bersikap wajar terhadap makanan & tdk mencela makanan yg kurang enak.
3. Hendaknya ditanamkan rasa suka terhadap pakaian putih daripada warna lain atau kain sutera, sehingga terjaga dari kebiasaan hidup mewah, bersenang-senang & mengenakan pakaian mahal. Sesungguhnya anak yg sejak kecil kurang diperhatikan biasanya akan tumbuh dgn perangai yg buruk, pendusta, pendengki, keras kepala, suka mencuri, memfitnah, bercanda & tertawa berlebihan, licik & amoral.
4. Hendaknya disibukkan oleh kegiatan mempelajari Al-Quran, hadist & riwayat-riwayat tentang orang-orang yg baik, utk menumbuhkan dalam jiwanya rasa cinta terhadap orang-orang saleh. Kemudian ketika sifat baik & amal saleh ditunjukkan, maka harus diberikan apresiasi yg menggembirakan hatinya. Tetapi sebaliknya, jika melakukan hal yg buruk, hendaklah seakan- akan diabaikan, disembunyikan, tdk diungkapkan ke orang lain. Seandainya ia mengulangi perbuatan itu sekali lagi, maka harus dimarahi tanpa sepengetahuan orang & disadarkan bahwa perbuatannya itu cukup serius.
5. Hendaklah orangtua tdk terus-menerus memarahi anak, sebab membuatnya kebal akibatnya tetap melakukan perbuatan buruk. Hendaknya seorang ayah menjaga kewibawaan ucapannya & hanya memarahi bila tdk ada pilihan lain. Ibulah yg memperingatkan anak dgn menyebut ayahnya.
6. Hendaklah dilarang tidur siang hari, karena dpt menimbulkan sikap malas. Harus dibiasakan utk berjalan, bergerak & berolahraga pd siang hari sehingga terbebas dari rasa malas. Janganlah anak dibiarkan gemuk karena akan sulit menjauhi sikap manja. Sebaliknya, hendaknya dibiasakan mengenakan pakaian & makan makanan sederhana.
7. Hendaknya dilarang melakukan sesuatu secara diam-diam, sebab akan terbiasa melakukan perbuatan buruk. Hendaknya dilarang membanggakan harta orangtuanya, namun dibiasakan bersikap rendah hati, pemurah & santun dalam berbicara. Hendaknya dilarang menerima apapun dari anak lain, sebaliknya kepadanya harus diajarkan bahwa kemuliaan terletak pd sikap memberi. Hendaknya kpd anak diajarkan tentang keburukan mencintai & ketamakan terhadap emas, perak.
8. Hendaklah dibiasakan utk tdk meludah, menguap atau menyusut ingus di hadapan orang lain, tdk memunggungi siapapun, menyilangkan kaki, menopang dagu atau mengganjal kepalanya dgn tangannya, karena perbuatan semacam itu menunjukkan kemalasan. Haruslah diajari mengenai cara duduk & dilarang utk terlalu byk berbicara. Hendaklah dilarang bersumpah terhadap sesuatu, baik benar maupun salah. Sebaiknya diajari mendengarkan dgn cermat setiap kali orang yg lbh tua berbicara & bangkit dari duduknya setiap kali orang yg lbh tua masuk, menyediakan tempat untuknya. Hendaklah dilarang berbicara seenaknya, mengutuk, menghina seseorang atau bergaul dgn orang yg demikian. Kebiasaan buruk akan muncul dari teman sepergaulan yg buruk. Dan sesungguhnya prinsip pendidikan adl menjauhkannya dari teman sepergaulan yg buruk.
9. Hendaklah setelah mengikuti pelajaran, agar diizinkan bermain & diberi kesempatan beristirahat, utk mencegah anak menguras tenaga utk selalu belajar yg akan mematikan hatinya, merusak kecerdasannya & menghambat gairah hidupnya.
10. Hendaknya diajarkan sikap patuh terhadap orangtua, guru & orang yg lbh tua. Kemudian ketika anak mencapai usia remaja, hendaknya tdk melalaikan kewajiban berwudhu & shalat serta diperintahkan berpuasa di bulan Ramadhan. Diingatkan bahwa makanan hanya sarana mempertahankan kesehatan & bahwa tujuannya menjadikan seorang manusia kuat menjalankanibadah kpd Allah SWT, mengingat tdk satupun yg kekal didalamnya sertakematian akan memutus kenikmatannya. Sesungguhnya, dunia hanyalah tempat persinggahan, bukan tempat tinggal abadi. Akhiratlah yg merupakan tempat tinggal abadi. Sesungguhnya kematian menanti setiap saat, karenanya orang yg cerdas & berakal adl orang yg menyiapkan bekal di dunia utk keperluan di akhirat sehingga beroleh derajat yg tinggi di sisi Allah & kebahagiaan melimpah di surga. Jika pendidikan pd masa anak baik, maka akan berkesan & berpengaruh kuat di dalam hatinya laksana tulisan di atas batu.
Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarokatuh.

Selasa, 22 September 2015

5 cara agar terhindar dari maksiat

Ini beberapa yang bisa memotivasi kita untuk tidak bermaksiat kepadanya. Cerita pemaksiat kelas kakap yang ingin bertobat.. selamat membaca

Pada suatu hari Ibrahim bin Adham didatangi oleh seorang lelaki yang gemar melakukan maksiat. Lelaki tersebut bernama Jahdar bin Rabi’ah. Ia meminta nasehat kepada Ibrahim agar ia dapat menghentikan perbuatan maksiatnya. Ia berkata, “Ya Aba Ishak, aku ini seorang yang suka melakukan perbuatan maksiat. Tolong berikan aku cara yang ampuh untuk menghentikannya!”
Setelah merenung sejenak, Ibrahim berkata, “Jika kau mampu melaksanakan lima syarat yang kuajukan, aku tidak keberatan kau berbuat dosa.” Tentu saja dengan penuh rasa ingin tahu yang besar Jahdar balik bertanya, “Apa saja syaratsyarat itu, ya Aba Ishak?” “Syarat pertama, jika engkau melaksanakan perbuatan maksiat, janganlah kau memakan rezeki Allah,” ucap Ibrahim. Jahdar mengernyitkan dahinya lalu berkata, “Lalu aku makan dari mana? Bukankah segala sesuatu yang berada di bumi ini adalah rezeki Allah?” “Benar,” jawab Ibrahim dengan tegas. “Bila engkau telah mengetahuinya, masih pantaskah engkau memakan rezeki-Nya, sementara Kau terus-menerus melakukan maksiat dan melanggar perintah-perintahnya?” “Baiklah,” jawab Jahdar tampak menyerah.
“Kemudian apa syarat yang kedua?” “Kalau kau bermaksiat kepada Allah, janganlah kau tinggal di bumi- Nya,” kata Ibrahim lebih tegas lagi. Syarat kedua membuat Jahdar lebih kaget lagi. “Apa? Syarat ini lebih hebat lagi. Lalu aku harus tinggal di mana? Bukankah bumi dengan segala isinya ini milik Allah?” “Benar wahai hamba Allah. Karena itu, pikirkanlah baik-baik, apakah kau masih pantas memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, sementara kau terus berbuat maksiat?” tanya Ibrahim. “Kau benar Aba Ishak,” ucap Jahdar kemudian.
“Lalu apa syarat ketiga?” tanya Jahdar dengan penasaran. “Kalau kau masih bermaksiat kepada Allah, tetapi masih ingin memakan rezeki-Nya dan tinggal di bumi-Nya, maka carilah tempar bersembunyi dari-Nya.” Syarat ini membuat lelaki itu terkesima. “Ya Aba Ishak, nasihat macam apa semua ini? Mana mungkin Allah tidak melihat kita?”
“Bagus! Kalau kau yakin Allah selalu melihat kita, tetapi kau masih terus memakan rezeki- Nya, tinggal di bumi-Nya, dan terus melakukan maksiat kepada-Nya, pantaskah kau melakukan semua itu?” tanya Ibrahin kepada Jahdar yang masih tampak bingung dan terkesima. Semua ucapan itu membuat Jahdar bin Rabi’ah tidak berkutik dan membenarkannya.
“Baiklah, ya Aba Ishak, lalu katakan sekarang apa syarat keempat?” “Jika malaikat maut hendak mencabut nyawamu, katakanlah kepadanya bahwa engkau belum mau mati sebelum bertaubat dan melakukan amal saleh.” Jahdar termenung. Tampaknya ia mulai menyadari semua perbuatan yang dilakukannya
selama ini. Ia kemudian berkata, “Tidak mungkin… tidak mungkin semua itu aku lakukan.” “Wahai hamba Allah, bila kau tidak sanggup mengundurkan hari kematianmu, lalu dengan cara apa kau dapat menghindari murka Allah?”
Tanpa banyak komentar lagi, ia bertanya syarat yang kelima, yang merupakan syarat terakhir. Ibrahim bin Adham untuk kesekian kalinya memberi nasihat kepada lelaki itu. “Yang terakhir, bila malaikat Zabaniyah hendak
menggiringmu ke neraka di hari kiamat nanti, janganlah kau bersedia ikut dengannya dan menjauhlah!” Lelaki itu nampaknya tidak sanggup lagi mendengar nasihatnya. Ia menangis penuh penyesalan. Dengan wajah penuh sesal ia berkata, “Cukup…cukup ya Aba Ishak! Jangan kau teruskan lagi. Aku tidak sanggup lagi mendengarnya. Aku berjanji, mulai saat ini aku akan beristighfar dan bertaubat nasuha kepada Allah.” Jahdar memang menepati janjinya.
Sejak pertemuannya dengan Ibrahim bin Adham, ia benar- benar berubah. Ia mulai menjalankan ibadah dan semua perintah-perintah Allah dengan baik dan khusyu’.
Bagaimana??? siapkah kita melewati lima syarat tadi??
maka pantaskah kita tidak taat dengan melanggar syari'at.......???
Mari bersama menjaga diri
semoga bermanfaat

Senin, 21 September 2015

Nasihat Nabi Luqman Dalam Mendidik Anak

Anak adalah titipan Allah yang harus diberi pendidikan yang baik dan benar. Maka peran orangtua sangat besar dalam mendidik anak apabila menginginkan anaknya menjadi anak shaleh dan shalehah. Islam sudah memberikan contoh pendidikan yang benar untuk anak. Dalam mendidik anak contoh yang paling baik adalah pendidikan yang diberikan oleh Nabi Luqman. Nasihat Nabi Luqman dalam mendidik anaknya diabadikan dalam Alquran, yang mana Alquran adalah petunjuk yang benar bagi umat manusia.

Setidaknya ada 10 hal yang bisa kita ajarkan kepada anak terutama dalam pendidikannya. Karena pendidikan ini tidak akan didapatkan di bangku sekolah negeri. Apa saja 10 hal nasihat Nabi Luqman dalam mendidik anaknya, agar anak menjadi anak shaleh dan shalehah
1. Mendidik dan mengajarkan anak agar tidak menyekutukan Allah Ta'ala
Pada pembelajaran pertama ini, hal ini adalah hal yang pokok dan utama. Karena hal tersebut adalah kunci masuk surga. Menyekutukan Allah adalah termasuk dosa syirik yang besar yang tidak akan diampuni oleh Allah Ta'ala. Oleh karena itu para orangtua sebaiknya menguasai dan mempraktekkan untuk tidak menyekutukan Allah Ta'ala. Karena banyak hal-hal kecil yang ternyata masuk dalam kategori syirik. Adapun nasihat Nabi Luqman
"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".(Q.S. Luqman:13)
Berilah pondasi yang kuat kepada anak kita. Didiklah anak untuk tidak bergantung kepada makhluk Allah, jadikan ia insan yang mandiri dan yakin kepada Allah Ta'ala terhadap berbagai macam urusannya.
2. Mendidik anak agar berbuat baik kepada kedua orangtua
Orangtua memiliki jasa yang besar untuk anak-anaknya. Banyak pengorbanan yang telah diberikan untuk mendidik anaknya. Baik itu ketika masih bayi hingga dewasa. Oleh karena itu sudah selayaknya anak berbakti kepada orangtua. Tapi kebanyakkan fenomena jaman sekarang banyak para anak-anaknya menelantarkan para orangtuanya ketika sudah memasuki usia senja. Contoh teladan yang bisa kita berikan dalam mendidik anak adalah dengan mengajak anak untuk sering silaturahim kepada kakek dan neneknya.
"Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu."( QS.Luqman: 14)
3. Mendidik anak dalam ketaatan dan kebaikkan
Meskipun title nya orangtua, tapi masih banyak perilaku para orangtua jauh dari kebaikkan. Para orangtua menyuruh anaknya melakukan sesuatu yang bertentangan dengan syariat agama Islam. Maka si anak boleh untuk menolak ajakan dari orangtua namun tetap menjaga tali silaturahim.
"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik"(QS. Luqman: 14)
4. Mendidik anak untuk mengikuti jejak orang-orang shaleh
Banyak teladan-teladan orang shaleh yang bisa kita ajarkan kepada anak kita. Mengikuti jejak orang shaleh tentu akan lebih selamat dan banyak mendatangkan kelapangan baik itu ketika di dunia ataupun ketika di akherat. Ajarkan kebaikkan yang sesuai dengan generasi salaf.
"Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."(QS. Luqman: 15)
5. Mendidik anak bahwa semua amal perbuatan akan dibalas oleh Allah Ta'ala
Memberikan contoh yang baik kepada kepada anak merupakan hal yang sangat dianjurkan. Kita bisa melatih anak kita untuk senantiasa membalas kebaikkan orang lain kepada kita. Hal ini akan memberi pengertian kepada anak bahwa semua kebaikkan pasti akan dibalas. Ketika ini diajarkan kepada anak maka anak akan lebih berhati-hati dalam berbuat.
(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasnya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui."(Qs Luqman: 16)
6. Mendidik anak untuk mendirikan shalat 5 waktu
Shalat adalah tiangnya agama, ketika shalat ditinggalkan maka agama bisa jadi akan runtuh. Oleh karena itu ajarkan anak dari kecil untuk mendirikan shalat. Kita bisa melatihnya dengan mengajaknya shalat jamaah di masjid. Berilah pukulan ringan ketika anak tidak mau mengerjakan shalat. Shalat akan melatih anak untuk disiplin.
"Hai anakku, dirikanlah solat" (Qs, Luqman:17)
7. Mendidik anak beramar ma'ruf dan nahi mungkar
Didiklah anak kita dengan mengajarkan kebaikkan, bisa dengan berinfaq, sedekah, kegiatan sosial masyarakat, membantu yang lemah dan lain sebagainya. Beritahukan kepada anak apabila ada perbuatannya yang tidak baik. Hal ini akan bisa memberikan dampak positif. Biasanya anak juga akan memberikan nasihat kepada temannya ketika melihat temannya berbuat buruk.
"dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar" (Qs. Luqman : 17)
8. Mendidik anak untuk bersabar terhadap ujian
Setiap manusia pasti memiliki permasalahan baik itu masalah kecil ataupun masalah besar. Ketika ada ujian yang sedang mendera, hal yang terbaik adalah dengan bersabar. Berikan pengertian dan penjelasan ketika si anak memiliki masalah. Berilah contoh solusi konkrit agar anak terlatih sejak usia dini. Karena semua manusia akan menghadapi persoalan hidup.
"Dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)."(QS. Luqman:17)
9. Mendidik anak untuk tidak sombong dan takabbur
Biasakanlah anak tumbuh kembang dengan jiwa penuh rendah hati. Banyak cara bisa kita contohkan yaitu dengan tidak memilih teman yang miskin dan teman yang kaya. Semua sama-sama teman yang harus tetap dipergauli dengan baik. dan masih banyak cara lain yang bisa kita ajarkan.
"Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (kerana sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."(Qs. Luqman: 18)
10. Mendidik anak untuk bersikap pertengahan dalam segala urusan dan senantiasa berbuat baik
Bersikap berlebihan adalah tidak baik dan sebaliknya pula bersikap meremehkan juga tidak baik. Ada sikap pertengahan yang bisa dilakukan. Misalnya, adab ketika berjalan, berbicara dan lain sebagainya. Berilah contoh yang baik kepada anak.
"Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."(Qs. Luqman 19)
Itulah 10 hal yang wajib diajarkan kepada anak agar anak tumbuh kembang menjadi anak yang baik. Mendidik anak bukanlah pekerjaan ringan, dibutuhkan keseriusan dan teladan. Dan sebaik-baik teladan adalah teladan yang diberikan Nabi Luqman dalam mendidik anaknya.